Thursday, August 23, 2018

Arena Lelaki - Nikmatnya Gadis Belia Yang Masih Sempit dan Polos

Arena Lelaki - Nikmatnya Gadis Belia Yang Masih Sempit dan Polos

Image result for japanese girl schoolPoker News - Pada tahun 1998 saya tercatat sebagai siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada akhirnya saya dikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga di dekat sekolah saya yaitu di SMU 3.


Ketika kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya hanya sekitar 168 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar dari anak seumurnya sekitar 34B, mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi saya 175 cm, saya berkata siapa namamu?, dia jawab L—- (edited), setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama saya membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.

Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu L—-muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.

Related imageSaya tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.


“Oohh jawab saya,” saya tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis saya selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan -akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).

Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang. Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa saya kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggaklenggok berjalan di depanku, saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.

“oohh…”, jawab saya.
Saya tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”
“saya…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya saya. Dia bilang paling cepat juga jam
24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Saya tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar saya…”.
Dia bilang “Iya…”.
Lalu saya bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat saya…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil saya remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.

Image result for japanese girl schoolTogel News - Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. Payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya. Saya mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat sayang”, kata saya. “Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh…, aahh”.


Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama saya main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Saya jilat kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi saya tidak ambil pusing tetap saya gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.

Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah saya. Sambil saya memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian saya tarik payudaranya dekat ke wajah saya sambil saya gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala saya tapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup saya pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yang seperti itu.

Related imageSetelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju saya. Saya pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan saya tapi tetap dalam keadaan berdiri saya jilati kembali payudaranya. Setelah puas mulut saya pun turun ke perutnya dan tangan saya pelan-pelan saya turunkan menuju mekinya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya. Tangan sayapun menggosok-gosok selangkangannya langsung saya angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih saya remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan saya turunkan cdnya sambil saya tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan). Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Sayapun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.


Setelah puas sayapun menyuruhnya duduk di lantai sambil saya membuka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, saya tuntun tangannya untuk mengelus penis saya yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis saya. Saya turunkan CD-ku maka penis saya langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat penis saya yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) saya menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang saya suruh lakukan. Dengan terburu-buru saya pun melepas semua baju saya dan celana saya kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan saya dikursi, saya tuntun penis saya ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Saya suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.

Setengah memaksa, saya tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati penis saya, langsung saya teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya. “aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya saya suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Sayapun tak mau ketinggalan saya langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Saya langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan saya meremas -remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku saya turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.

Setelah agak lama baru saya sadar bahwa jari saya telah basah. Saya pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan saya siapkan penis saya. Saya genggam penis saya menuju mekinya dari belakang. Saya sodok pelan -pelan tapi tidak maumasuk-masuk saya sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, sayapun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering penis saya nggak mau masuk-masuk juga saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak dan saya oleskan pada kepala penis saya dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Saya genggam penis saya menuju mekinya kembali.

Image result for japanese girl schoolPelan -pelan saya cari dulu lubangnya begitu saya sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, saya tuntun penis saya menuju lubang senggamanya itu tapi saya rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi saya sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras saya sodok kuat-kuat lalu saya rasa penis saya seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Saya rasakan penis saya sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan saya terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya. Saya lalu bertahan dalam posisi saya dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”


Saya memegang kembali payudaranya dari belakang sambil saya remas-remas secara perlahan dan mulut saya menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut saya agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada saya dengan wajah yang penuh pengharapan. Saya cuma menganggukkan kepala padahal saya lagi sedang menikmati penis saya di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan saya lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak sayang?”, kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu saya mulai bekerja, saya tarik pelan-pelan penis saya lalu saya majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika saya rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi saya pun mengeluar-masukkan penis saya dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang saya perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang besar itu.

Related imageDia teriak “Sayaa mauu keeluuarr…”. Sayapun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…” , saya langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai -sampai saya rasakan menyentuh dasar dari mekinya tapi saya benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi saya tahan dengan tangan saya. Saya pegangi pinggulnya dengan kedua tangan saya sambil saya kocok penis saya lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan saya di pinggulnya saya lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.


Dari penis saya menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, saya melihat air mani saya membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks sayangkuu…”, sambil berjongkok saya cium pipinya sambil saya suruh jilat lagi penisku. Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu saya bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.

Setelah kami berdua selesai saya mengecup bibirnya sambil berkata, “Saya pulang dulu yah sampai besok sayang…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Saya lihat jam saya sudah menunjukkan jam 23.35, saya pulang dengan sejuta kenikmatan.

Wednesday, August 22, 2018

Area Dewasa | Mudah Mendapatkan Perawan Gadis

Area Dewasa | Mudah Mendapatkan Perawan Gadis

Related imagePoker News - Namaku Agus, Umurku 22 Tahun, aku saat ini sedang berkuliah si suatu perguruan tinggi di kotaku. Aku baru berani munilis pengalamanku saat aku mendapatkan perawan dengan mudah. Saat aku masih duduk di bangku SMA aku melakukan pertama hubungan dengan gadis tetanggaku yang bernama Sintiya.


Umur Sintiya kurang dari aku satu tahun, memang dia cantik, dari rmbut yang memanjang sampai bahu, kakinya yang ramping, dadanya yang cukup besar,sampai orang yang meilhatnya pasti seolah olah sedang menelan ludah.

Ceritanya begini,Ketika itu aku bersama Sintiya pergi ke warnet untuk mencari tugas, kebetulan kami sekelompok jadi kami mengerjakan tugas harus bersama. Ketika kami sampai di warnet kami langsung mengambil tempat masing masing dan mulai searching di om google tugas yang diberikan oleh pak guru.

Image result for japanese girl schoolTogel News - Setelah beberapa jam tugas yg ku cari telah terkumpul.Untuk menghilangkan jenuh,dengan iseng aku membuka situs situs porno yang di lansir oleh agen poker.Karena keasikan aku sampai ngak sadar kalo Sintiya meperhatikanku dari belakang.


Wahh lu ya di suruh cariin tugas malah nonton bokep kata Sintiya.aku pun langsung nge respon nona yg cantik tugasnya udah selesai jadi apa salahnya dong kalo gue nyantai dulu,klo lu mau ikut duduk ajah,ngak usah malu malu!!

Kataku padanya,dan iapun mau.setelah selesai satu video kulihat dari raut wajahnya ternyata ia mulai terangsan oleh video tadi.Muncullah pikiran usil di benaku.Mula mula aku bertaanya padanya.

Sintiya video nya bagus ngak??bagus jawabnya dengan santai.

Kalo gitu kita lanjutin aja videonya.tanpa ragu ragu ia pun mau.

Jurus pertama aku langsung mengangkat tanganku dan ku sandarkan di pundaknya,dia pun tidak ngeresponbagus kataku dalam hati.

Jurus kedua aku langsung mendekatkan wajah ku dekat dengan wajahnya,dan menghembuskan nafas di telinganya,dia pun langsung meresponnya dengan langsung melumat bibirku.

Image result for japanese girl schoolkebetulan warnet tersebut biliknya berbentuk kamar kecil dng ukuran 150 X 150M,dan ada pintunya,jadi aku lebih leluasa untuk bermain di dalamnya pikirku dalam hati.


Beberapa lamanya ia melumat bibirku,aku pun memcoba membuka bajunya,dan ahha!!!

Ternyata ia tidak marah.kugunakan kesempatan ini untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.setelah kubuka bajunya kini branya yang kubuka,dan terlihat payudaranya yang montok,kencang,dengan puting berwarna merahmuda.

Akupun langsung menghisap payudara kanannya,sementara itu,tangan kiriku meremas remas yang sebelah kirinya.

Setelah puas bermain yang di atas,kini aku mulai membuka celananya,tapi dia menolakpank gue masih virgin,lu mau bertanggung jawab dengan apa yg akan lu lakukan terhadap gue.

Dengan eteng ku jawab YA!.Akhirnya ia pun mau. Agus ,lo nggak adil,masa dari tadi lu saja yang main,katanya merasa tidak adil.

Oke lah kalo begitu lo pernah ngak mengoral kontol cowok.kataku padanya.belum,jawabnya,kalo begitu sekarang lu oralin kontol gue.

Related imageTanpa ragu ragu ia pun langsung mengoral kontol ku yang sudah tegang.sekitar 6 menit ia mengoral kontolku,aku merasakan maniku akan keluar.


Rasasanya aku ingin berteriak,tapi aku takut akan kedengaran oleh orang lain,tapi aku pun berpikir ah tidah mungkin,kan disini musiknya kencang jadi jika aku berteriak tdak ada yang akan mendengar.

Akhirny aku menumpahkan hormonku di dalammulutnya,dan iya menelannya hinga tidak ada sisanya.anehnya setelah itu kontolku tidak langsung layu,tapi malah menantang tegangnya.

Aku pun langsung menyuru Sintiya untuk duduk di atas meja yang tidak begitu besar,dan akupun siap bertempur.

Mulamula aku menggesek gesekkan kepala kontolku di bibir vagina nya,kemudian aku mulai menyodoknya kedalam.terdengar teriakan kecilnyauuuwwwh

Kusodokan lebih dalam lagi,danslopbegitu bunyi memek perawannya,dan dia pun ber desisahhh.kemudian aku parkirkan kontolku di dalam memeknya,untuk membiasakan otot otot kontolku didalamnya.sekitar 1 menit,aku pun langsung menyodoknya secara berlahan tapi pasti.

Semakin lama semakin cepat,dia pun hanya bisa bertereriakooooohh.aaahhhhhh.uhhhh.setelah capek dengan gaya tersebut aku langsung duduk di kursi,dengan tanpa di perinta ia pun langsung duduk tepat di atas kontolku,dan dimasukannya kontolku di dalam memeknya,dan ia mulai memompanya.

Image result for japanese girl schoolAwwwwwwhhhh owhhhhhhh uhhhhhh shshsss Awwhwwwwhhh begitulah suarah yang di keluarkannya.setelah kurang lebih 15 menit ia berktasay gue mau keluar ok oke,tapi kita keluarnya barengan aja,gue juga udah mu keluar,dan crot crot crot, maniku tumpah di dalamnya,bersamaan dengan darah perawannya yang di kutip agen poker online.

Setelah itu aku langsung berpakaian kembali,dan membersihan darah,dan mani yang tumpah di lantai.


Akhrnya sekitar pukul 06.30.malam aku pulang dengan hati gembira karena baru menikmati perawan cantik.

Dan mulai hari itulah aku jadian dengannya,dan sering melakukan hubungan tersebut,bahkan pernah di perpustakaan sekolah.

Itulah pengalaman sex pertamaku dengan jurus yang aku punyai, dengan mudah mendapatkan perawan gadis.
Baca Dewasa - Aku Bercinta Dengan Mantan Murid Kelas Ku

Baca Dewasa - Aku Bercinta Dengan Mantan Murid Kelas Ku

Related imagePoker News - Kisah ini berawal dari keberanian mantan murid ku, Andi. Tampaknya sejak SD dia sudah sering mengintip dan memperhatikan tubuhku yang molek. Sebenernya cerita dewasa ini tak layak diceritakan. Tapi, apa mau dikata perbuatan itu telah kami lakukan, dan kenikmatan itu ingin kami bagikan disini.


“Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.
“Aku hampir keluar!” Andi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Andi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

“Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.
“Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Andi
“Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan…!” Balasku.
“Aku sudah hampir keluar, Buu…, vagina Ibu enak bangeet… ”
“Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”

Namaku Ayuni. Aku adalah Ibu dari dua anak berusia 44 tahun dan bekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota Semarang ( bukan kota asli )

Related imageKata orang tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan bentuk tubuhku mirip Minati Atmanegara yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dibanding artis yang kedua. Semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur.


Kira-kira 6 tahun yang lalu saat usiaku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya. Nama pemuda itu Andi, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Andi seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Andi ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi guru SD.

Andi sangat sopan dan tahu diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku jika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dengan keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama. Aku juga menjadi terbiasa dengan kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya. Aku tidak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yang bagian dadanya agak rendah, lagi pula Andi memperlihatkan sikap yang wajar jika aku mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuhku.

Sekitar 3 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah S-2 keluar negeri selama 2, 5 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex-ku yang masih menggebu-gebu. Walau usiaku sudah tidak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dengan suamiku, paling tidak seminggu 5 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda. Dan kini dengan kepergiannya otomatis aku harus menahan diri.

Related imageAwalnya biasa saja, tapi setelah 2 bulan kesepian yang amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan. Seperti minggu pagi itu, walau jam telah menunjukkan angka 9. Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ini aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu tidur-tiduran di sofa di depan TV. Tak lama terdengar suara pintu dIbuka dari kamar Andi.


Kudengar suara langkahnya mendekatiku.

“Bu Yuni..?” Suaranya berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat lengang, tiba-tiba aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Andi sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yang tipis, apa lagi tidur telentang pula. Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur.

“Bu Yuni..?” Suara Andi terdengar keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyeyak atau tidak.

Related imageTogel News - Aku memutuskan untuk pura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher.


Lalu kurasakan Andi mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dalam bantal otomatis ketiakku terlihat. Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dengan wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.

Lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yang ingin dilakukannya terhadap tubuhku. Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas, aku merasakan seperti ada sesuatu yang sedang bergejolak di dalam tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba.

Sekarang tangan Andi sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti amalah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam. Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Andi mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku. Lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, aku terus bertahan. Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali.

Related imageTangan kanan Andi mulai menelusuri selangkanganku, lalu kurasakan jarinya meraba vaginaku yang masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Andi menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku. Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku. Jari-jari Andi mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Andiwaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.


“Andi!! Ngapain kamu?”

Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Andi menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba Andi mecium mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku. Tapi Andi makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, tapi aku pura-pura menolak.

“Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu… ” Andi melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan pandangan meminta.

“Kamu kan bisa dengan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua,” Ujarku lembut.

“Tapi saya sudah tergila-gila dengan Bu Yuni.. Saat SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan… Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya,” jawab Andi.

“Ah kamu… Ya sudah terserah kamu sajalah”

Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak tahan ingin dijamah olehnya.

Related imageLalu Andi melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku. Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku. Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin. Benarkah pemuda seperti Andi terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yang penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dengan remaja yang masih panas.


Keluar dari kamar mandi, Andi persis masuk kamar. Matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yang tidak berpenutup sehelai benangpun.

“Body Ibu bagus banget.. ” dia memuji sembari mengecup putting susuku yang sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku. Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan sangat bernafsu.

“Ibu hebat…,” desisnya.

“Apanya yang hebat..?” Tanyaku sambil mangacak-acak rambut Andi yang panjang seleher.

“Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu” Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali.

“Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua kaki mengangkang. DIbukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil.

Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Andi minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku.

“Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San!” Cegahku sambil menciumnya.

Andi tersenyum lebar. “Sudah enggak sabar ya ?” godanya.

“Kamu juga sudah enggak kuatkan sebenarnya San,” Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot.

Related imageAndi tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata Andi pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tidak sabar menanti terobosan batang kemaluan Andi yang besar.


Berbeda dengan suamiku, Andi nampaknya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.

Andi menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi Andi, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang vaginaku yang basah merekah.

“Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak ‘bercinta’ sama Ibu…,” dia berbisik persis di telingaku. Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dengan aku. Aku tidak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Andi, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku.

Mataku terpejam rapat, seakan tak dapat lagi membuka. Terasa nafas Andi semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu…, terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya…!!!

Sejenak aku tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Andi memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa.

Related image“Oohh…,” sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Andi mulai memaju mundurkan tongkat wasiatnya. Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali.


“Saann, penismu enaaak…!!!,” kataku setengah menjerit.

Andi tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.

“Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”

Andi malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Aku semakin erotis.

“Aahh, penismu…, oohh, aarrghh…, penismuu…, oohh…!!!”

Andi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang penis yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Andi sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pada vaginaku. Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak.

“Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!” aku menjerit-jerit.

“Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget ‘bercinta’ sama Ibu!” Andi menyodok-nyodok semakin kencang.

“Sodok terus, Saann!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”

“Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sodok terus penismuuu…!”

“Oh, ah, uuugghhh… ”

“Enaaak…, penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss…”

Related imagePada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Andi, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme!


Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah ada lima tahun aku tak merasakan kenikmatan seperti ini. Andi mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme.

Kuturuti permintaan Andi. Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Andi mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginaku.

Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.

Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Andi dengan diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Andi segera menunduk, dikecupnya pipiku.

“San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar,” kataku terus terang.

“Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar?” jawabnya lembut di telingaku.

Related imageAku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Andi mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan.


AndiAndi melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yang luar biasa keras menghunjam-hunjam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi.

“Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, penismu enak bangeett… Ssann!!”

Andi tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Andi pun kali ini segera akan mencapai klimaks. Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumajumundurkan berlawanan dengan gerakan Andi. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme.

Tiba-tiba Andi menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya. Andi langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Andi memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yang keras menghunjam mulut vaginaku yang menganga.

“Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.

“Aku hampir keluar!” Andi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Andi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

“Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.

“Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Andi

“Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan…!” Balasku.

“Aku sudah hampir keluar, Buu…, vagina Ibu enak bangeet… ”

“Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”

“Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar…!”

Related image“Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann…, aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”


Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Andi menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku.

“Oohhh…!!!” dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginaku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.

Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Andi memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sIbuk mengatur nafas.

“Enak banget,” bisik Andi beberapa saat kemudian.

“Hmmm…” Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Andi bergerak-gerak di dalam vaginaku.

“Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu…”

“Apalagi penis kamu…, gede, keras, dalemmm…”

Image result for javAndi bergerak menciumi aku lagi. Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Andi menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku.


Andi lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Andi karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Andi mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,

“Aku bisa enggak puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu… Ibu juga suka kan?”

Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Andi sebagai jawaban. Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Andi kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga.

Hampir tidak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dengan bekas muridku yang perkasa
Nonton Bokep - Istriku Diperkosa Di Depan Mataku

Nonton Bokep - Istriku Diperkosa Di Depan Mataku

Image result for javPoker News - Kutatap lagi wajah istriku yg sedang tertidur kelelahan di penginapan ini setelah perjalanan yang cukup panjang tadi. Rambut hitamnya yang panjang tergerai dan biasanya selalu tertutup hijab itu menambah kecantikannya. Ketika menjadi mahasiswi di Yk dulu Andhini yang sekarang berusia 26 tahun memang sudah menjadi idola, selain pintar dan cantik dia juga aktif dikampus. Tingginya sekitar 162 dengan berat 52 kg dengan hidung mancung dan wajah agak ke arab-araban membuat para lelaki tergila2. Hal itulah yang membuat diriku kepincut kepadanya, tidak mudah memang, melirik pun dia enggan.


Aksi nekat dan kesabaran dengan cara tak kenal lelah yang kulakukan membuahkan hasil, walau sbelumnya aku dihina bahwa secara ketampanan dan kegagahan diriku sebenarnya tidak sesuai dengan impiannya. Setelah menikah dengannya ternyata kusadari bahwa ada perasaan dendam dalam diriku yang menimbulkan suatu keinginan dan sensasi luar biasa jika Andhini dinikmati lelaki lain.

Sebenarnya ada perasaan khawatir jika sensasi tersebut aku wujudkan, tapi hal tersebut dikalahkan oleh rasa penasaran dan sensasi yang akan muncul. Untuk merealisasikan itu sengaja kuambil cuti kantor untuk melakukan perjalanan tour Sumatra menuju Bengkulu dengan pesawat. Rencananya dari Bengkulu aku akan sewa mobil untuk perjalanan menuju Jambi.

Pesawat landing di Bandara Bengkulu yang sepi pukul 5 sore dan cuaca agak mendung.

” Mas Adi, aku agak pusing, kecapean kali ya?, ” kata Andini sambil menatap kearahku.

Related image“Dini, kamu tunggu disini sebentar ya, aku mau cari mobil dulu, aku juga mau cari obat pusing di sana,” ujarku sambil menunjuk toko di salah satu sudut bandara.


” Iya mas, aku tunggu disini ya…jangan lama2 ya..aku takut..kan aku belum pernah kesini”

Aku mengangguk dan membelai pipinya lalu menuju ke parkiran untuk mencari mobil sewaan.

Mobil dan driver yang aku inginkan sudah dapat dan kami sudah berada dimobil. Kami duduk dibelakang berdua, dan Andini langsung terkulai pulas setelah kuminumkan obat tidur yang tiada disadarinya tadi. Aksi pertamaku pun siap kumulai. Kubuka kancing baju istriku sehingga terlihat beha dan payudaranya sebahagian. Payudara indahnya tersingkap menantang tentunya sangat menggoda lelaki yang melihatnya.

Togel News - Aku sangat menyadari Si Karim driver mobil ini beberapa kali melirik kekaca spion sambil menghela nafas,…dan aku sangat menikmati hal tersebut. Tersirat di fikiranku seandainya mereka berdua di mobil ini…hmm apa yang dilakukan Karim..

” Pak Karim,kalau ada pom bensin aku mau buang air dulu ya..jangan lupa berhenti sebentar ya” ujarku

“Wah..kalau di sini jarang ada pom pak…biasanya dipinggir jalan cari semak…didepan situ ada jalan kecil ..nanti bisalah bapak kencing disitu..” kata Karim sampil melihat dari spion..dan terlihat seringai nafsunya ketika melihat tubuh istriku..

Andini kelihatannya sangat pulas…kursi yang pada posisi tidur membuat tubuhnya terlentang membuat payudaranya semakin mencuat…perlahan kurenggangkan pahanya sehingga membuat posisinya semaking merangsang…

Mobil pun berhenti di tempat yang agak tersembunyi, seperti yang dikatakan Karim tadi ternyata memang ada gang kecil disamping jalan raya ini..dan aku pun memastikan mini camera yg aku pasang dan bergegas membuka pintu mobil…dan kulihat wajah Karim menyeringai melihatku….

“Karim…aku keliatannya agak lama..perutku sakit…”

“Ohh baikk bapak…silahkan….saya tunggu disini…he he…” ujar Karim…

Related imageSebenarnya aku bukan hendak buang air besar…setelah kencing sebentar aku sudah kembali sambil mengendap2 ke mobil. Karena pintu sebelah ku tadi dalam keadaan terbuka dan ditambah lampu yang menyala walau agak redup membuatku dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh si Karim….


Si Karim terlihat bingung…dia berdiri didepan kap mobil, mungkin dia kaget bercapur girang ketika aku tinggalkan dia berdua dengan istriku yang masih pulas. Tapi perlahan dia menuju ke tempat Dhini yang agak terlentang karena posisi bangku mobil yang ku rebahkan tadi, sesekali matanya menatap kearah aku pergi tadi. Sejenak dia ragu, mungkin memikirkan akibat yang ia terima apabila ketahuan olehku sehingga berakibat fatal..di pengadilan, penjara dll. Dia kemudian menatap wajah Dhini yang cantik, wajahnya mendekat dan tidak tanggung-tanggung lalu ia mecium bibir Dhini cukup lama, agaknya lidahnya memasuki bibir istriku, terdengar bunyi cipakan yang menunjukkan bernafsunya dia. Penisku menegang melihat kejadian itu, belum pernah aku melihat istiku yang cantik di ciumin orang lain sampai sedemikian rupa. Mulut si Karim secara kasar melumat payudara istriku yang memang sudah terbuka, sedangkan tangannya meremas-remas payudara Dhini, menjilati putingnya dan kemudian kembali mencium bibir istiku dengan bernafsu. Tidak lama dia lalu membuka celana yang dipakai Dhini dan melorotkannya kebawah, sekarang tinggal celana dalam Dhini dan lalu dia lucuti juga. Ada perasaan aneh yang kurasakan, desiran rasa cemburu, khawatir dan nafsu bercambur menjadi satu dan menimbulkan sensasi yang luar biasa. Si Karim kelihatan sudah tidak tahan lagi agaknya, karena dia tau waktunya tidak banyak, dia lalu menanggalkan celananya lalu meludahi ujung penisnya yang sudah menegang. Kemudian dengan tergesa-gesa dia menancapkan penisnya ke vagina istriku, beberapa kali dia gagal, tapi pada sodokan yang ke empat terlihat tubuhnya tertahan dan perlahan-lahan genjotanya mulai teratur pertanda sudah terjadi fenetrasi. Tubuh istriku terhentak-hentak karena genjotannya itu, payudaranya yang dibanggakannya bergoyang-goyang seiring dengan hentakan yang dilakukan Karim dan beberapa saat kemudian tiba-tiba gerakan Karim semakin kencang dan diakhiri dengan hentakan kuat dan teriakan tertahan dan gumaman darinya..

” Aduh,,,sedap niann tempik kau deek…susu mengkal …abiss ku remass…….adduh keluar akuuu…..sedappp…adduhh hkhkhkkkkkkksss…..”.

Related imageSejenak Karim terkulai diatas tubuh istriku…tiba-tiba dia seperti tersadar…lalu buru-buru merapikan pakaian Dhini dan mengambil tisu dan membersihkan vagina istriku dari spermanya yang terpancut tadi. Ujung jarinya mengorek-ngorek kedalam liang kemaluan istriku, dan cukup banyak lendir sperma yang dikeluarkan. Setelah cukup bersih dipakaikannya celana lalu ditatapnya kembali wajah Dhini lalu kembali dia ciumi sambil meremas payudara istriku, sementara itu Dhini masih saja tertidur lelap…agaknya obat tidur yang ku minumkan tadi terlalu banyak…


Karim sesungguhnya tidak tahu bahwa aku hanya berjarak tak sampai 2 meter darinya, dan betapa luarbiasanya sensasi aku rasakan saat itu. Kulihat Karim memakai celananya dengan tergesa-gesa dan menuju keluar mobil dan berdiri gelisah agak jauh dari mobil dan perlahan aku menghampirinya.

‘Hooooiiii Karim, ayo kita lanjutkan perjalanan, aku sudah selesai…eh..ngapain kau termenung disini…..” ujarku

“ Eh bapak…ssudahh sselesai ya pak….eh..maaf…eee….iya pak…eee…mengendurkan otot pakk….” katanya gugup sambil tertunduk-tunduk padaku . Aiih kau Karim…pura-pura pula orang ini….menegangkan ototnya kau tadi….bukan mengendurkan….harusnya kau terima kasih padaku ..sudah diberi cuma-cuma menikmati bini gua…kataku dalam hati.

“Sebentar pak…aku kencing dulu yaa pak….dan lanjut aku habiskan rokok sebatang ini dulu pak..maaf pak…setelah itu kito berangkat….” sambungnya denga logat Palembang yang kental, sambil mengambil rokok dari tas pinggangya.

Image result for javAku menuju kemobil…aku perhatikan kembali tubuh istriku yang masih terlentang di jok mobil. Kubelai pipinya dan kucium lembut keningnya. Kurabai dadanya, dan kuselipkan tanganku di vaginanya yang tadi sempat digenjot Karim. Entah kenapa…Nafsu ku tiba-tiba muncul untuk menggagahinya. Kuciumi bibir istriku dengan bernafsu sambil membayangkan perlakuan Karim ketika memperkosa istriku tadi. Lalu kugigiti payudara dan melumati putting Dhini dengan kasar. Kubuka vagina Dhini dengan kedua jariku, masih basah karena habis dipakai Karim tadi. Kupelorotkan celanaku , lalu dengan kasar kutancapkan ke vagiana Dhini seolah-olah sedang memperkosamya. Blessss….sleppphhh….slepppss….berulang kali penisku memasuki vagina istriku….kubalik badannya…..lalu kucoba dengan gaya doggy….terasa sensasinya sambal membayangkan kejadian perkosaan tadi…..lalu kubalik kembali dan kurenggangkan pahanya…..kembali kutancapkan kejantananku ke vaginanya…..terdengar Dhini mengerang,…ternyata dia mulai tersadar….


“Ahhhhh…mass….hkkkkss……..hhhhh….……….sssudah mas…..malu….jangan disini….hhhh” katanya lirih…

“ Kamu tambah cantik…katika sedang tidur tadi…aku tidak tahan….ga apa2….tidak ada yang lihat kok….” Kataku sambal mengahuyunkan pinggulku sambal memeluk erat tubuhnya..

“ Ya ..tapi kita dimana ini mas…aku malu….kita sudahi saja ya…..maaf mas Adi…nanti saja…aku malu mas…..”katanya sambil mendorong tubuhku….

“ Tapi aku lagi ingin Dhini…..lanjutkan sebentar saja yaa…..pujukku….ayoo dek….”

Related image“ Maaf mas….aku malu dan takut…dihutan begini….aku tidak mood mas….nanti kalau ada tempat istrahat aku akan layani mas…maaf ya mas….sungguh perasaan ku kurang nyaman kalau disini”…katanya sambal membenahi bajunya.


Aku sebenarnya cukup kesal, nafsuku langsung hilang seketika….berganti perasaan jengkel….kupakai celanaku…ternyata kebetulan, ternyata si Karim sudah selesai menikmati rokoknya…dan sedang berjalan menuju mobil.

“he he he..pak….saya sudah selesai…mari kita lanjutt perjalanan….masih jauh neh pak….jalannya juga naik turun dan berbukit-bukit….silahkan bapak dan ibu kalau mau lanjut tidur nanti” sambung Karim

Aku sebenarnya masih kesal sama Dhini, kulirik dirinya disampingku…matanya yang indah menatap kepadaku dengan cemas , lalu memegang tanganku sambal sedikit meringis kesakitan….

“ Mas, selangkanganku kok agak perih ya mas….dan payudaraku terasa nyeri….mas…maafkan aku ya….nanti kalau di penginapan..aku janji akan melayani mas…tapi jangan disini seperti tadi yaa…” bisiknya lirih.

“ Iya….kamu janji ya sayang….kamu harus melayani ku nanti sampai aku puas….hmmm…” ujarku sambal memeluknya.

Related imageDhini menyandarkan kepalanya kedadaku…dan aku tersenyum dalam hati….terang saja selangkanganmu perih…ketika diperkosa Karim tadi tentu saja vaginamu belum basah….ada suatu skenerio yang ku rencanakan untukmu nanti…,..nanti bukan hanya perih….nanti kau akan terjerit jerit entah kenikmatan atau kesakitan dan aku sangat menikmati itu..kataku dalam hati.


Perjalanan menuju kota Jambi ternyata cukup jauh….kuputuskan untuk menginap saja di Lubuk Linggau . Tidak banyak yang kami lakukan di hotel, Dhini juga hanya tiduran di kamar, dan masih menolak berhubungan dengan ku. ….alasannya adalah karena selangkangannya masih perih dan kurang nyaman kalau diajak bersenggama. Sedangkan Karim tadi minta ijin untuk ke tempat saudaranya di Lubuk Linggau. ..sementara itu nafsu ku semakin menggebu-gebu….dan karena keletihan akupun tertidur. Aku bangun menjelang siang hari…kulihat makanan hangat ada di meja hotel. Kulihat Dhini sudah bertukar pakaian dan sudah mandi, tubuhnya terlihat segar…wajahnya semakin cantik dengan hijabnya.

“ Aku sudah pesan makanan buat mas….ini ayam goreng dan pindang ikan khas Lubuk Linggau…enak lho mas…ini teh manis…..tapi mandi dulu ya…biar seger…” katanya sambil tersenyum

“ Terima kasih sayang…. He he…habis itu…kamu tetapi janjimu tadi malam yaa…..kamu janji lhoo…” kataku

“ Mas…selangkanganku masih perih…ketika mandi tadi terasa agak sakit….agaknya tadi malam kamu terlalu kasar deh…..” katanya sambal cemberut

“Aku kira…itumu masih terlalu sempit….anuku terlalu besar sehingga gitu akibatnya…” kataku sambil tertawa

Related imageDhini mencubit lenganku manja…dan mencium bibirku…begitulah dia…begitu klasik…,…istriku ini tidak suka mengumbar sex dan masih malu-malu dengan aku walaupun sudah menjadi suaminya. Hal inilah membuatku ingin melihat ekspresi Dhini kalau di pakai oleh orang lain…dengan cara pemaksaan…dan aku penasaran dengan sensasi yang timbul dari kejadian tersebut…..

Aku terjaga dari tidurku, mobil yang kutumpangi sedang dalam keadaan berhenti di jalan raya yang cukup gelap. Satu-satu terlihat kendaraan yang melewati jalan yang sepi ini. Semenjak harga tiket pesawat yang lumayan murah memang jarang orang-orang yang memanfaatkan jasa bis, sehingga jalan trans ini lebih banyak di lalui oleh truk atau beberapa mobil pribadi.

Tidak seperti beberapa puluh tahun lalu, jalan lintas Sumatera lebih ramai dilalui oleh bis-bis jarak jauh, rumah makan ramai. Kondisi sekarang cukup memprihatinkan…rumah makan yang menjadi mata pencarian penduduk atau pun rumah makan para pendatang dari Sumatera Barat cendrung lebih sepi.Kulihat Dhini masih terkulai tidur disampingku, wajahnya yang cantik terlihat pasrah, hidungnya yang mancung dan bibirnya yang mungil tentunya membuat setiap lelaki tergoda imannya…seperti juga aku waktu itu.

Dalam suasana yang sepi itu aku mendengar seperti ada orang yang sedang melakukan aktifitas diluar mobil..akupun membuka kaca dan terlihat Karim sedang mencoba membuka ban mobil.

“Hei Rim….sedang apa kau…kenapa ban mobil nya?”, tanyaku kepadanya

“Waduh… .ini laa pak……mobilnya kempes ne…alah… ada2 lah pula mobil ini…maaf ne pak…tadi tiba-tiba ndak imbang mobil ni…kironyo bannyo masalah…ini kunci2 bannyo pulak yang dah tak bagus..susah aku nak bukak ban….” ujar Karim sambil menggaruk garuk kepalanya

“Wah..kalau begitu kau antar saja kami dulu ke penginapan terdekat….malam-malam disini kena rampok kita nanti…ini kita masih belum sampai Prabumulih ya?…” tanyaku

Related image“Wah belum laa paaak…masih limo- enam jam lagi…baik lah pak…aku antar dulu bapak ibu…sekalian nanti aku perbaiki ban mobil ini disitu…”, jawabnya. Sempat kulihat si Karim melirik ke arah Dhini yang masih pulas…dan aku pura-pura tidak melihatnya…aku tahu pasti tentunya dia sangat ingin mengulang kejadian singkat semalam. Hal yang belum disadari Dhini sepenuhnya adalah bahwa si Karim sopir travel ini sudah memperkosanya dengan cukup brutal.


Sekitar 20 menit kemudian kami tiba di sebuah rumah penginapan yang cukup sederhana. Kelihatannya tempat ini sering dijadikan sebagai tempat peristrahatan para sopit truk jarak jauh lintas Sumatera. Ada cafe dibagian depan dan beberapa kamar tidur disana…terlihat hanya ada sekitar 2-3 truk barang yang sedang parkir disitu. Aku membangunkan Dhini dan menjelaskan apa yang terjadi lalu memesan sebuah kamar yang paling bagus di situ. Kamar ini berukuran lunayan luas, sekitar 4x 6 meter, hanya ada kipas angin dan ini satu2nya kamar yang kamar mandinya terletak didalam. Jam menunjukkan pukul 11 malam, Dhini masih belum tidur dan bersiap kekamar mandi untuk membersihkan badannya.

“Mas…aku gerah sekali…dan keringetan…kamarnya begini yaa? …tapi ga apa2 …asal bersama mas Adhi” katanya sambil memegang tanganku…”Hmmm….aku mau bersih-bersih dulu ya…agak laper juga…ahhh ada roti dan minuman ringan tadinya…lumayan mas…mas tidak mandi?”tanyanya lembut

“Ha ha…iya dek….ini namanya petualangan….mulai hotel bintang sampai penginapan seperti ini…ha ha…kamu mandi aja duluan dek….tadi aku pesan jahe anget kesukaanmu…nanti diminum yaa..” sambutku sambil mencium pipinya lembut..

Related imageDhini baru saja selesai mandi…tubuhnya yang sintal duduk didepan kaca yang tersedia didepan kamar dan hanya dibalut handuk dari dada sampai pangkal pahanya…rambutnya yang panjang tergerai dibahunya…belahan payudaranya yang indah terlihat mempesona…. bentuk kaki dan betisnya yang panjang menambah sempurna dirinya. Bau tubuhnya wangi dari sabun cair yang dipakainya ..membuat nafsuku kembali menyala. Kutahan laju nafsuku…kembali aku susun skenario yang telah kufikirkan tadi…yang tentunya dapat menimbulkan sensasi luar biasa untuk ku. Ibarat menebak2 cerita misteri yang belum tahu hasil akhirnya…atau seperti menunggu nilai hasil ujian semester ketika aku berkuliah dulu.


“Dhini…aku mau ngerokok dulu diluar yaa…kamu kan ga suka kalau aku ngerokok di kamar…iya kan?…tadi aku belum sempat ngrokok dimobil..he he.. Itu jahenya sudah di meja…silahkan sayang” ujarku sambil memeluknya dibelakang..serasa lenganku terganjal payudaranya yang empuk…kuciumi lehernya yang jenjang sampai ia menggelinjang…kupijat2 lehernya dan pundaknya sampai dia rebah didadaku

“Mas Adhi…Ihh..jangan merokok disini mas….ntar rambutku bau….aku kan barusan mandi….iya mas…ngerokok diluar aja ya mas tapi jangan lama2 yaaa…aku takut….jangan jauh2 …….mmmm makasih ya jahenya…” kata istriku pelan sambil tersenyum manis…lalu ia berbalik dan mengecup pipiku sekilas…

“Mmmm…kamu jangan lupa kunci pintu yaa…ntar kalau ga dikunci ada yang masuk lho….dan pasti terkagum2 melihat ada bidadari di tengah hutan gini…” kataku sambil tersenyum

“Ihh mass…jangan ngomong sperti itu…aku jadi tambah takut…mas ga usah ngerokok aja kalau gitu…hmm…” rajuknya

Image result for javAku hanya tertawa…lalu memeluk dirinyaa dan mencium bibirnya….mmhhh…betapa cantiknya wajah istriku ini…dan ketika mencium bibirnya terhirup bau wangi dari mulut Dhini….ketika ia tertawa terlihat susunan gigi yang rapi denga berwarna putih bersih. Istri ku ini sangat memperhatikan kebersihan dan kesegaran tubuhnya yang indah itu.


Perlahan aku menuju keluar…ke arah Cafe yang kulihat tadi. Kulihat ada 3 orang lelaki berbadan besar dan tegap sedang berdialog dengan beberapa botol bir di depan mejanya, mungkin mereka sopir atau kenek dari truk yang kulihat tadi…..Sementara hujan rintik2 mulai membahasahi tanah Sumatera Selatan ini…agaknya karena pengaruh cuaca panas tadi. Aku duduk tidak jauh dari ketiga orang tersebut. Dari dialek dan gaya bicaranya dapat kutebak ada berasal dari daerah ini juga dan lainnya dari daerah utara Sumatera. Cukup terdengar jelas apa bahan pembicaraan mereka yang tidak jauh dari sex….Kuperhatikan ketiga orang itu…yang sedang bicara ini perkirakan berusia 45 tahun…badannya cukup tegap dengan kumis dan jenggot tak beraturan, dijarinya terlihat cincin batu akik di dua tempat. Sedangkan 1 orang lagi berperawakan besar dan gemuk dan berkepala pelontos, perkiraan ku dia berusia lebih dari 50 tahun, dia tak berbaju sehingga terlihat perutnya yang besar dan tato di lengannya. Sedangkan yang ke tiga berperawakan lebih muda dan lebih kecil dsri kawan2nya…tapi cukup tegap juga, usianya mungkin sekitar 18-19 tahunan..

dan dia terlihat sedang menenggak birnya.

“Bahhh…udah hampir seminggu bang aku nyopir …mulai dari Surabaya sana…abis duit bekalku buat pungutan aparat2 di jalan…..belum ada kesempatan aku buat ngasah warisan moyangku ini…” katanya sambil mengelus-elus kemaluannya dari balik celananya….sial betul aku inii…sebelum Prabumulih ada tu tempat begituan…tapi masih jauuuhh….ndak tahan aku ini…huhhhhh….” katanya sambil menyedot rokoknya.

Related image“Ahhh sudah laah Ucokk….sabar saja lah kau…nanti kau puas-puas kan kau asah pedangmu itu…sampai lecet…Aku jugo nak ikut….pasti lemak nian…aku nak cari yang mudo2…dan yang cantek-cantek….aku jugo dah lamo tak bersebadan nee…”sahut lelaki yang berkelala pelontos


“Ah…kau ini Herman….dah berapa bini kau…sudah banyak lubang yang kau coba…ha ha ha….masih jg kau main-main sama pelacur….ayo berapa kali kau kawin haaa….ha ha ha….Alamak…hujan pulak hari…tambah berontak aja ular kadal ku ini….” kata lelaki yang ternyata bernama Ucok ini.

“Ha ha ha….cuman empat nya Cook…3 udah aku ceraikan…yang terakhir janda beranak 2….udah longgar tempeknya….Aku cuman bisa bayar pelacur kelas bawah Cook…manalah aku punyo sen…ha ha…seandainya ado pelacur cantik mau dibayar dengan murah….ha ha….mungkin nda yoo…???..kalau ada…..wah…sampai pagi aku goyang…..huh huh huh” kata Si Herman sambil memperagakan orang seperti mendayung seolah olah sedang bersenggama.

” Goblok kali lahh kau Herman….mana ada pelacur cantik mau dibayar murah apalagi sama orang gemuk kayak babi macam kau ini….ha ha ha….kalau yang ganteng macam aku ini….bisa jadi…ha ha ha…penis aku aja…16 cm panjangnya….togap..super togap burungku ini….tapi udah lama tak mendarat….masih fulll tank…ha ha ha ha…” kekeh si Ucok

“Ha ha…aku cuman 15 cm Cook….ha ha…panjang nian burung kau Cook…sabaaaaar lah …7 jam lagi kalau sampai di lokalisasi bisa kau goyang sampai puas….50 ribu puass….walau cuma pelacur tua….yang penting muncrattt….ha ha……tapi jangan cepat kau muncratt…rugi..rugi…ha ha ha” tukas si Herman sampai memukul-mukul meja

Related image“Hei Jon…kau ini diam-diam saja….kau juga pengen main-main sama pelacur juga….ha ha…kalau enggak aku pinjam lah uang kau…biar aku bisa main 2 x…ha ha ha…ayo…mau main juga nggak” tanya Ucok ke anak muda yang ternyata bernama si Jon…


“Si Jon ini diam-diam super jagoan dia….sekali kena goyang anak muda ini….bisa meraung-raung itu cewek…..ha ha….kenek ku ini kan ahli nian dalam begituan….aku ingat waktu di Indramayu….merintih-rintih betino tu kau goyang….ha ha…kalau si Jon jangan ditanyo lagi….berapo panjang senjatomu Jon…..haaaaa…” kata si Herman

” Haaa…ado2 sajo Mang Herman ne….tak panjang Mang…18 cm sajo….ha ha ha….tahan berjam2barangku ini….apalagi kalau aku makan obat penguat….ha ha…neh aku ado 3 ..mau?…ha ha….neh ado juga obat perangsang betino….kalau makan obat ini bisa begoyang Inul dio…goyang nge bor…ha ha ha…” sambut si Jon

” Lah…mantap betul obat2 kau Jon…bahayo ndak obat tu?…nanti bisa konyol aku…tak bisa turun2 pula barangku ha ha …” jawab si Herman

“Idak Mang….ini obat buatan luar….aku dapat dapat dari majikanku di Palembang dulu…wong Bule yang kerjo di pemboran itu na…….aman.. dah pernah dicubo dio……obat perangsang betino ini jugo aman…cuman kalau ado cewek yang kito kasi…dio lupo sama kejadian yang dialaminya 4-5 jam terakhir …macam mimpi…. tapi bukan lupo ingatan macam orang gilo….ha ha..”

Aku mendengar seksama pembicaraan tiga orang ini…bergetar badanku rasanya menbayangkan seandaiknya kalau Dhini aku umpankan kepada mereka….gila!!!!.gilaaaaa!!!….sensasi dahsyat itu menggelora di hatiku….gilaaa….badanku gemetaran

Related image“Hei…anak muda….ha ha….mari gabung sama kami…jangan sendiri2 kau disitu…ditangkap macan nanti…ha ha ha…” panggil si Ucok sambil menunjuk kepadaku. Kalau ada sesuatupun sebenarnya aku tidak takut untuk berhadapan mereka…karate sabuk hitam dan II dan Jiu jitsu ku sangat aku kuasai..ha ha…tapi terlihat tidak ada tingkah laku kurang ajar dari mereka ..dan akupun bergabung dengan mereka.


“Ayo anak muda…mari minum…aku traktir..ha ha…sini…sini gabung…keliatannya kau bukan orang sini….ha ha…dari mana kau?…tanya Herman

“Saya dari Jakarta bang….sedang menginap di sini….mobil saya rusak…sedang diperbaiki disana tuh…kataku sambil menunjuk ke arah rumah lain tidak jauh dari penginap ini”…kata ku sopan

“Ahhhhh…orang Jakarta rupanya….waah..wah…ceweknya pasti cantik-cantik dan wangi-wangi kayak bintang pilem…ha ha….kayak siapa itu….Luna maya ya….ha ha…yang ada videonya itu…ha ha….atau kayak siapa itu???…yang cantik mulus itu…Dian sosro…wuiihhh…mulus kalii….” kata si Ucok

“Ha ha….Dian Sasro bang Ucok….bukan Sosro…sosro mah nama Teh….ha ha…” kata si Jon

“Lah…siapapun namanya yang penting orang Jakarta pasti cantik2..kayak di pilem2 yang aku tonton….ada lagi yang namanya siapa itu yang di video itu..Cut….Icut…adduh lupa pulak aku” kekeh si Ucok

” Dah gilo si Ucok neh..ha ha…kebanyakan nonton film porno kau Cok…ha ha…Eh ngomong2 kau mau kemana anak muda..?…ha ha…tanya Herman kepadaku..

“Ah…aku mau keliling sumatera bang…Sumbar…terus Toba…menikmati masa muda…capek kerja terus di jakarta…ha ha..” tukas ku….sambil memberikan rokok ke mereka

“Ho ho….asyik…ternyata orang Jakarta sedang jalan-jalan…..wah…enak jadi orang kota….bisa jalan2…ha ha ha…kalau kami ini memang sepanjang hari jalan2…kan Supir…ha ha ha…” kata si Jon

Related image“Eh…kau dengan siapa jalan2nya anak muda…he he..sama cewek mu yaa….ayo ngaku saja lah kau…tak apa2…ha ha…” kata si Ucok


Jantungku berdegub kencang….keliatannya skenario ku cukup berjalan lancar….tapi coba kuikuti saja alur keinginan mereka selanjutnya.

“Ha..ha..iya bang….tentulah….mosok jalan sendiri…kayak orang hilang kalau jalan sendiri..”.tawaku sambil berusaha mengikuti gaya mereka

“Wahh….asyik nian kau….ha ha….pasti cewekmu cantik yaa…macam bintang film…siapa tadi itu…si cut…ahh bro…cuba lah kau liatkan sama kami foto cewek kau itu….tak apa2 …kami cuman mau liat aja…” kata si Ucok bersemangat…

Aku terdiam sejenak…lalu perlahan aku ambil gambar Dhina istriku yang sedang mengenakan jilbab dan ketika itu juga langsung gambar tersebut langsung disambar oleh si Ucok

” Haaaa…..bukan main….bukan mainn…cantik sekali perempuan kau ini anak muda….seperti bintang film yang aku bilang tadi….ckckckck….beruntung sekali kau ini….addduhh…makin pusying kepalaku….ini naik pulak barangku ini…” kata Ucok sambil memegang kemaluannya. si Herman dan si Jon pun mengambil gambar istriku dari tangan Ucok…dan suara kekaguman terdengar dari mulut mereka itu.

“Wah…..berapa kau sewa cewek ini anak muda…kau ambil dari tempat pelacuran kelas mahal ya?” tanya ai herman kepadaku

“Amang herman….amang ado2 saja…masak pelacur berhijap…ini pasti teman wanitanya si Anak muda ini naaa…ha ha….iya kan anak muda?” sambung si Jon..

Aku hanya diam mendengar perdebatan mereka…lalu…

“Anak muda….sedang dimana cewek kau itu…hmmm…eh …boleh kami melihatnya…hmmm..kalau kau tak keberatan…boleh ya kami melihat…he he he…boleh yaaaa..jangan marah….hanya liat aja….kalau boleh pegang2 ini aku punya duit semua 120 rb…ayooo…boleh yaa..he he…” bujuk si Ucok

” Dia sedang di kamar…tadi aku dengar abang ingin pergi ke WTS…ini aku mau berbagi kesenangan sama abang2…” kataku…suaraku terdengar bergetar menyampaikannya..

” Haaaa…..mimpi apa aku semalam….husss anak muda…kau jangan bergurau….ahhh..kau bikin aku tambah nafsu saja….” kata si Ucok

“Adduh anak muda….baik betul kau nii…tapi jangan maen2 lah…”tukas Herman….

Related image“Aku tak percaya itu cewekmu…pastilah itu pelacur berkelas yg kau bayar buat nemani kau jalan2…ahaha…gaya anak muda kota macam gitulah…gini2 aku tau…disana banyak yg kumpul kebo…kawin dulu..kalau cocok baru nikah…hayo anak muda….ngaku aja laaaah…aku punya duwit walaupun dikiiit….kami patungan bertigaaa….ha ha…setuju ya kawan-kawaan…setujuuu???” sambung Herman sambil menepuk pundakku…


“Aku setujuuu….aku ada 120 rb…neh aku tambah 50 rb….kau ada 150 ribu Herman?…dan kau mau patungan berapa Jon?…biar rata kau tambah 150 ribu…..terkumpul 470 ribu….ha ha…gimana …kau setuju kan anak muda…?…..kalau di tempat pelacuran sana…udah dapat yg lumayan tuuh…tapi kalau ada disini….ngapain disana….ha ha…ehhhh…ngomong2 kalau di Jakarta yang cantik seperti lonte yang kau bawak itu…berapa tarifnya sekali main…” kata Ucok sambil menyeringai lalu menyedot rokoknya dalam…

Jon lalu menuangkan segelas bir di gelas kosong didepanku sambil tersenyum .. ….sementara itu hujan turun semakin deras…suara petir berdentum-dentum dan udara menjadi dingin sehingga membuat fikiranku semakin tidak menentu saja. Haruskah aku mengatakan bahwa Dhini istriku yang baru aku nikahi 5 bulan lalu itu seorang pelacur berkelas seperti yang disangka Herman tadi….atau aku katakan dengan jujur bahwa Dhini itu istriku?

Related image“Ayoolah masbro….kau tadi katanya mau berbagi……ini kami sdh mengumpulkan duwit…470 rb….aku tambahin 20 ribuu…genap 500 rb…mas bro tentu kasian sama kami ini….kami kan pengen ngrasain lonte mahal juga seperti mas broo….biar seru ini kita pakai kan obat perangsang kelas yahud…biat dia bisa goyang inul….biar semangat….karena ngelayani 3 orang itu butuh doping….nanti mas bro liat bagaimana dahsyatnya pengaruh obat ini….aku pernah cobain ke lonte di Indramayu dulu….luar biasaaa…..goayang dan gairahnyaa…he he he” kata si Jon sambil menerawang jauh…lalu ia menyodorkan obat yang dia maksud kepadaku. Aku lalu membaca merk obat perangsang buatan Jerman tersebut dan memeriksa keasliannya, sedikit banyak aku mengerti tentang obat itu dan dapat memastikan bahwa obat teesbut aman tetapi efeknya sangat dahsyat sesuai dengan yang disampaikan si Jon.


“iya bang…perempuan itu sebenarnya aku sewa mahal untuk menemani ku diperjalanan….abang2 ini ternyata sudah tau ya…tapi begini bang…tentunya perempuan itu menolak kalau abang2 pake…bertiga lagi…jadi silahkan saja abang-abang pakai cara sendiri untuk bisa begituan sama dia…ingat ini barang bagus…kalau abang tanya berapa sewa sekali pake…bisa 3-4 kali lebih mahal dari uang yang abang kumpulin itu…tapi ingat..jangan sampai dia terluka…”kataku sambil menatap mereka tajam

“Ha ha ha…jangan khawatir anak muda…kami akan memberikan kenikmatan tak terkira buat perempuan itu….tapi yang penting untuk ngasah pedangku ini….yang sudah lama tak mendarat…masih full tank…kau nanti bisa liat ….bagaimana nanti perempuan itu menggeliat-geliat penuh kenikmatan….akan kami buat dia “keluar” berkali-kali ” tukas si Ucok

Aku pun mengajak mereka menuju kamar yang aku sewa tadi…untuk mencapai kamar itu kami harus menembus hujan deras dikarenakan posisinya agak tersembunyi dibelakang bangunan ini. Sementara itu hujan semakin deras saja, petir dan kilat sambung menyambung membuat suasana semakin mencekam terutama buat diriku. Aku belum bisa membayangkan apa yang bakal terjadi nanti, resiko yang bakal aku terima dikalahkan oleh nafsu birahi dan sensasi yang timbul pada diriku nanti. Aku ingin sekali melihat bagaimana ekpresi wajah istriku jika ada penis lain yang menembus vaginanya….aku juga ingin melihat bagaimana efek obat perangsang tersebut jika diminumkan ke dia..ahhhhh….sensasi yg luar biasa….Hal yang sudah ku rencanakan diantaranya adalah telah memasang 4 posisi micro kamera berkualitas tinggi pada beberapa tempat di saat Dhini mandi tadi, juga menyiapkan masker dan kemeja hitam untuk menyembunyikan identitasku dari Dhini ketika prosesi berlangsung nanti.

Kuputar handle pintu kamar perlahan,…yang ternyata dengan mudah dapat dibuka… ternyata kamar tidak terkunci, atau mungkin ada salah pengertian tadi antara aku dengan Dhini…mungkin dia mengira aku yang menguncinya…ahhh entahlah…Lampu kamar cukup terang…mungkin dia takut kalau dimatikan…sambil mengendap-endap aku mencari keberadaan dia…entah mengapa jantungku tetap berdegup kencang ketika kulihat istriku tertidur terlentang di atas ranjang ini..Kutatap kembali wajah istri ku…betapa lelapnya ia tertidur…agaknya perjalanan panjang tadi membuat dia begitu kelelahan. Dhini tidur menggunakan Lingerie tipis berwarna putih berhiasan bunga, Lingerie yang pernah kuhadiahkan dulu ketika ia berulang tahun. Sebelah kakinya terjuntai agak kepinggir ranjang sehingga kedua pahanya menjadi agak terbuka lebar. Matanya tertutup rapat dan wajahnya yang cantik terlihat makin mempesona. Bibirnya yang merah seolah sedang tersenyum . Payudaranya yang ranum menggunung sedang belahannya terlihat jelas dan kini dada itu berayun pelan sesuai dengan irama nafasnya pertanda dia sedang tertidur. Ternyata setelah habis mandi tadi Dhini juga membersihkan tubuhnya dengan lotion sehingga tubuhnya memberikan bau wangi yang semerbak.

Related image

Aku memakai masker hitam dan mengganti pakaianku lalu kembali memeriksa kondisi micro kamera yang sudah aku siapkan tadi. Sesungguhnya alat perekam tersebut sudah aku aktifkan sebelum keluar kamar tadi, termasuk dua posisi lagi di kamar mandi. Sejenak aku terdiam dan menikmati sensasi yang akan kualami sebentar lagi. Lalu aku menuju pintu untuk mengajak ketiga orang itu masuk. Diluar terlihat mereka tidak sabar dan gelisah, seringai mereka muncul ketika kuberikan kode untuk memasuki kamarku. Tak sabar mereka memasuki kamar dan seketika mata mereka melotot seakan keluar dari tempatnya dan terdengar nafas memburu dari ketiganya ketika melihat kemolekan tubuh istriku yang terlentang diatas ranjang . Kalau tadinya mereka hanya melihat Dhini sedang berjilbab full tapi sekarang tidak lagi karena yang terlihat sekarang adalah tubuh istriku hanya memakai Lingerie, wajah cantiknya dan tubuh moleknya terlentang diatas ranjang terpapar cukup jelas seakan menunggu kedatangan orang-orang yang akan menyetubuhinya. Si Ucok pun tak sabar lagi lalu memberi tanda ke Herman dan si Jon untuk berada pada posisinya masing-masing….agaknya mereka akan menggunakan istriku secara bertiga..

Herman bergegas kearah bagian kepala istriku sedang si Jon bersiap di dekat kaki….sejenak mata Ucok nanar melihat tubuh Dhini yang masih terlentang, tanpa banyak bicara dilumatnya bibir istriku dengan rakus dan bernafsu, lidahnya menyapu dalam kedalam rongga mulut Dhini sementara itu tangannya meremas kasar payudara Dhini yang masih tertutup oleh Lingerienya. Aksi Ucok yang spontan itu membuat Dhini terjaga dan berteriak…namun suara teriakanmya tersumbat oleh bibir tebal Ucok yang menciumi bibirnya dengan bernafsu….tubuh istriku meronta-ronta kesana kemari dan berusaha keras untuk melepaskan diri dari himpitan tubuh orang yang ingin memperkosanya.

“Hemmmpssss….ahhkk…mmmmhhh….leppppaskanmm aakkuu….hemmmpsss..haaaa…ppmmmhhh….lepaskan….mas Adhmmmppphh..tolong akku….hmpss…toloong…hmpsss” terdengar teriakan Dhini…ia masih berusaha keras untuk melepaskan diri dari si Ucok. Ucok tertawa terkeheh…dengan menggeliat seperti itu otomatis payudaranya yang kenyal menggeser lengan si Ucok. Ucok memyadari hal itu, iya menyeringai dan sangat menikmati gerakan-gerakan Dhini dan lalu menindih dan bibirnya kembali mencium bibir Dhini…kali ini agak lama sehingga membuat Dhini kesulitan untuk bernafas…..lalu terdengar seperti suara seruputan…

“srelllpphh…sruppphhhh….”.ternyata ketika ia mencium bibir Dhini dengan bernafsu ia juga menyedot dan menelam air liur istriku. Dengan rakus Ucok menjilat bibirnya menuntaskan sisa2 air liur dimulutnya. Kemudian terdengar pekik tangis Dhini ketika tangan Ucok menarik tali Lingerienya lalu mengulum payudaranya yang indah itu dengan ganas. Dhini terpekik kesakitan ketika Ucok menggigiti puting payudaranya yang berwarna merah kecoklatan itu dan lagi-lagi dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan dirinya,…. tiba-tiba terdengar umpatan si Ucok ketika Dhini berhasil menggigit jarinya….

“‘Waduh…..duh duh….jariku….wah wah….waah…aku suka beetulll sama betina yang galak seperti ini……he he he…di ranjang pasti ganass….he he…semakin geram aku sama kau Butet….hu hu…..hu…nantilah kau pasti akan menjerit kenikmatan kalau merasakan rudalku ini….he he” kata Ucok sambil menjilati jarinya yang berdarah kerena digigit Dhini tadi.

” Tolooooooonggg…kalian ssssiappaaa…ngggh….hksss…jangan ganggu ssayaaa….sssayaaa mohonnn pak…ssaya takut….pergi kaliaaaan toloooong….pergiii….pergiiiikalian..hnngghhh” jerit Dhini….tubuhnya terguncang-guncang menahan tangis, rasa takut dan malu yang menderanya…si Ucok melepaskannya lalu membiarkan Dhini beringsut menuju sudut kasur. Mereka bertiga tertawa sambil menjilat bibir. Betapa terlihat sangat kontrasnya ketika tubuh Dhini yang putih dan mulus dikerumuni oleh tubuh2 kasar supir2 truk tersebut…

Tiba-tiba Herman berada dibelakang Dhini lalu meringkusnya dari belakang…penisnya yang sudah menegang itu menekan pinggul Dhini yang empuk, Dhini menjerit ketakutan, air matanya mengalir deras …rambutnya tergerai indah menutupi pundak dan dadanya sehingga menambah kecantikan dirinya. Tangannya berusaha menghalangi buah dadanya yang tergencet lengan Herman…Herman lalu memaksa tubuh sintal Dhini sehingga tubuh mereka berdua dalam posisi duduk di ranjang..lalu mencium leher dan telinga Dhini dengan nafsu sedang Ucok dengan beringas membuka Lingerie Dhini sehingga kini payudaranya terbuka sempurna. Dengan beringas Ucok menciumi payudara Dhini….bibirnya bergantian menciumi puting dan tangannya meremas-remas dengan keras.

Dhini bergidik dan menggelinjang…kakinya menyepak-nyepak kesegala arah…tangisnya dan teriakannya kembali terdengar ketika Ucok berusaha melepaskan celana dalam yang dipakainya. Dhini berusaha sekuat tenaga untuk menahannya, tapi apa daya kerena kedua lengannya terkunci dari belakang. Aku duduk dan berdiam diri tak jauh dari ranjang..dan aku sungguh menikmati adegan itu, kadang tiba iba ku…tetapi lagi–lagi dikalahkan oleh sensasi gila yang menyelimuti diriku. Sensasi gila itu membuat penisku menegang dengan kencang..dan perlahan kuelus….ahhhhhh…gilaaaaa…. Sekarang celana dalam Dhini terlepas sudah… lalu si Ucok mengarahkan bibirnya ke vagina Dhini, jemari tangannya mencoba untuk membuka bibir Vagina istriku yang masih rapat. Lalu dengan penuh nafsu dia menjilat liang vagina Dhini dan menyedot-nyedotnya. Lidahnya menyapu clitoris istriku dan menggigitinya seakan hendak menginyahnya.

“Srrpphhh…ahhh….srpppphhhj….sssedappp…tempek lonte jakarta ini memang beda sama lonte2 murah…begitu wangi dan beda rasa…..ha ha ha ” gumam Ucok. Sementara itu Si Herman seakan tidak mau ketinggalan tangannya sibuk meremas dan memilin puting Dhini….bibirnya menciumi bibir Dhini dengan bernafsu. Sedang si Jon hanya berdiri di bawah ranjang…tidak bergerak dari posisinya tadi.., ia juga sangat menikmati pekerjaan yang sedang dilakukan teman-temannya. Perlawanan yang diberikan Dhini juga cukup sengit…jika ada kesempatan maka kukunya akan mencakar penistanya…

Related imageSetelah puas menjilati liang kewanitaan mangsanya tiba2 Ucok menanggalkan celananya…menyusul celana dalamnya. Penisnya yang besar dan menegang mengangguk-angguk, terlihat guratan urat di batang kemaluannya, kepala penisnya juga cukup besar menunjukkan keperkasaan lelaki tersebut. Dhini bergidik melihatnya, sungguh dia sangat ketakutan jika membayangkan derita yang diterimanya jika penis sebesar itu mengoyak-ngoyak kemaluannya. Ucok lalu mengarahkan penisnya yang besar itu kebibir vagina Dhini…..sadar akan dirinya akan ternoda Dhini memberontak sekuat tenaganya…


Tapi apa daya….tengannya dikunci erat dari belakang oleh Herman….sementara itu kepala penis Ucok sudah menyentuh bibir vagina Dhini…Ucok mendorong pinggulnya kedepan sehingga kepala penisnya mulai perlahan masuk ke liang Vagina istriku yang sempit. Terlihat dia berusaha keras untuk melakukannya…berkali-kali dia mencoba tapi dia gagal untuk mencapai lebih dalam lagi. Sementara itu Dhini memejamkan matanya….hati hancur memikirkan kejadian yang menimpa dirinya,…ia teringat kepada suaminya….entah dimana mas Adhi berada….apa yang terjadi jika suaminya tahu bahwa dia telah ternoda. Mengenang hal itu Dhini kembali memberontak sekuat-kuatnya…dia berteriak dan menangis sampai suaranya parau…

“Mpphhhhhhhh….jangan pak….kasihani aku….hkkkkkssss…tolooongggg….

Ucok membasahi penisnya yang besar dengan air liurnya…mungkin dengan begitu proses penetrasi bisa lebih mudah.

“Phuihh…phuihhh….ha ha ha…kubasahi kau rudalku….biar tak susah masuknya….sempit kalilah tempek perempuan cantik ini….ha ha…naaah …kita cobak lagi yaaa…he he…”ujarnya sambil mengocok-ngocok penisnya sehingga bertambah menegang kembali. Dia kembali mengarahkan penisnya ke bibir vagina istriku, kemudian menggoyang pinggulnya..setelah kepala penisnya masuk sedikit dan merasakan posisi yang pas….dia lalu menghentakan pinggulnya sekeras-kerasnya…

“akkkkhhhhhsss…..hkssss….akkkssss…..hkssss…hnggggg…..ngggg….” Dhini terpekik ketika dirasakannya sesuatu yang dingin dan besar memasuki liang kemaluannya….vaginanya yang tidak siap menerima penis yang begitu besar terasa seperti terkoyak-koyak seperti hatinya. Hentakan demi hentakan yabg dilakukan oleh Ucok terasa sangat menyiksanya….mulut mungilnya terbuka dan matanya memejam, menahan rasa sakit yang teramat sangat.

“He he he…..sedappp…akhh..akhhh akhhhh….kuhabisi kau cantik….akhhh..akhhh…hhhh…” desahan si Ucok menahan nikmat yg dirasakannya.Sedikit demi sedikit penis tersebut memasuki vaginanya semakin dalam, dan semakin licin….Ucok semakin liar memompa tubuh Dhini yang sekarang tidak lagi dipegangi oleh Herman. Payudaranya yang indah terguncang-guncang mengikuti alunan gerakan yang dilakukan si Ucok. Sesekali Ucok meremas dan melahap payudara itu…Sesekali ia juga menghentikan gerakannya…mungkin untuk mengulur-ulur waktu supaya tidak segera ejakulasi. Aku merasakan sensasi yang teramat sangat….betapa sangat kunikmati siksaan yang didera istriku ini.

Herman juga sangat menikmati adegan perkosaan yang dilakukan oleh kawannya…kadang dia bergumam tidak jelas…dia juga terlihat sudah tidak sabar lagi … walau tadi sudah sempat mencium dan meremas payudara Dhini…dia juga ingin merasakan bagaimana nikmatnya jika ia dapat segera menyetubuhi perempuan secantik Dhini yang belum pernah dibayangkannya itu. Dalam fikiran mereka…Dhini adalah pelacur kelas atas yang tidak mungkin lagi mereka rasakan….kapan lagi….mereka tidak tahu bahwa Dhini adalah wanita baik-baik yang baru aku nikahi secara sakral 5 bulan lalu.